Masalah Thariqat
Dorongan Batin Untuk Menuju Ke Jalan Allah
Ketahuilah bahwa jalan permulaan yang ditempuh ialah munculnya semacam dorongan yang kuat didalam hati yang mengerakkan, menarik dan mengajak untuk kita menuju ke jalan Allah Taala dan menuju ke jalan akhirat serta membelakangkan dunia dan membelakangkan segala yang menjadi kebiasaan kita pada mengejar dunia; seperti mengumpul harta dan kekayaan, bersenang lenang mengikuti kehendak syahwat dan hawa nafsu juga bermegah megah dengan keindahan dan kemewahan termasuk keluarga, kaum kerabat, sahabat handai yang dicintai dan lain lain lagi.
Dorongan Batin Untuk Menuju Ke Jalan Allah
Ketahuilah bahwa jalan permulaan yang ditempuh ialah munculnya semacam dorongan yang kuat didalam hati yang mengerakkan, menarik dan mengajak untuk kita menuju ke jalan Allah Taala dan menuju ke jalan akhirat serta membelakangkan dunia dan membelakangkan segala yang menjadi kebiasaan kita pada mengejar dunia; seperti mengumpul harta dan kekayaan, bersenang lenang mengikuti kehendak syahwat dan hawa nafsu juga bermegah megah dengan keindahan dan kemewahan termasuk keluarga, kaum kerabat, sahabat handai yang dicintai dan lain lain lagi.
Dorongan ini merupakan “Rahsia Ketuhanan” yang diberikan ke dalam batin hambaNya samada dengan cara menakutkan atau mengembirakan ataupun dengan cara menimbulkan
perasaan rindu kepada ZatNya ataupun juga melalui pertemuan dengan para wali Allah atau ketika mendapat pandangan daripada mereka. Kadang kadang dorongan itu terjadi tanpa ada sesuatu sebab yang tertentu. Bercita cita untuk mendapatkan “dorongan” serupa itu sangat sangat disuruh dan digalakkan. Tetapi bercita cita atau berharap saja untuk meningkat tanpa berusaha dan menetap dipintuNya adalah suatu keputusan yang bodoh. Betapa tidak, bukankah Rasulullah saw pernah bersabda;
perasaan rindu kepada ZatNya ataupun juga melalui pertemuan dengan para wali Allah atau ketika mendapat pandangan daripada mereka. Kadang kadang dorongan itu terjadi tanpa ada sesuatu sebab yang tertentu. Bercita cita untuk mendapatkan “dorongan” serupa itu sangat sangat disuruh dan digalakkan. Tetapi bercita cita atau berharap saja untuk meningkat tanpa berusaha dan menetap dipintuNya adalah suatu keputusan yang bodoh. Betapa tidak, bukankah Rasulullah saw pernah bersabda;
“Sesungguhnya Tuhan telah menyediakan berbagai limpahan (kurnia) pada setiap MASA, maka hendaklah kamu mencarinya”
Sesiapa yang telah diberikan penghargaan oleh Allah Taala dengan dapatnya “dorongan” mulia
ini maka hendaklah dia meletakkan dirinya pada tempat yang sesuai. Hendaklah kita
mengetahui bahwa pemberian Allah Taala ini adalah NIKMAT TERTINGGI antara nikmat
nikmatNya yang lain yang tidak dapat ditentukan darjatnya dan tidak dapat diNILAI
kesyukuran atasnya.
Keterangan:
“Masyallah, sedarlah wahai sekelian saudaraku, Ini adalah “Penghargaan dan
Penghormatan” yang datang langsung daripada Allah swt. Maka hendaklah kita mengetahui
akan pemberian Allah Taala ini adalah Nikmat Tertinggi antara nikmat nikmatNya yang lain
dan janganlah kita rosakkan dan cacatkan “Penghargaan, Penghormatan dan Nikmat
Tertinggi” dengan mengabaikannya atau melalaikan”.
ini maka hendaklah dia meletakkan dirinya pada tempat yang sesuai. Hendaklah kita
mengetahui bahwa pemberian Allah Taala ini adalah NIKMAT TERTINGGI antara nikmat
nikmatNya yang lain yang tidak dapat ditentukan darjatnya dan tidak dapat diNILAI
kesyukuran atasnya.
Keterangan:
“Masyallah, sedarlah wahai sekelian saudaraku, Ini adalah “Penghargaan dan
Penghormatan” yang datang langsung daripada Allah swt. Maka hendaklah kita mengetahui
akan pemberian Allah Taala ini adalah Nikmat Tertinggi antara nikmat nikmatNya yang lain
dan janganlah kita rosakkan dan cacatkan “Penghargaan, Penghormatan dan Nikmat
Tertinggi” dengan mengabaikannya atau melalaikan”.
“Meletakkan diri kita pada tempat sesuai bermaksud; “Dorongan Kemauan_Rahsia
Ketuhanan” ini seperti Permata yang sangat sangat berharga dimana kita tidak dibenarkan
meletaknya dilumpur atau berdekatan dengan lumpur. Fahamilah maksud ini”.
Maka wajarlah kita membanyakkan kesyukuran terhahap Allah Taala atas nikmat besar yangtelah diberikan kepada kita yang sudah dipilih dan mungkin akan diutamakanNya
(sekiranya kita mengikuti akan peraturan yang telah digariskan oleh Habib Abdullah
bin Alwi AlHaddad), kita antara orang orang yang setaraf dan rakan-rakan seperjuangan
untuk diberikannya nikmat itu.
Ketuhanan” ini seperti Permata yang sangat sangat berharga dimana kita tidak dibenarkan
meletaknya dilumpur atau berdekatan dengan lumpur. Fahamilah maksud ini”.
Maka wajarlah kita membanyakkan kesyukuran terhahap Allah Taala atas nikmat besar yangtelah diberikan kepada kita yang sudah dipilih dan mungkin akan diutamakanNya
(sekiranya kita mengikuti akan peraturan yang telah digariskan oleh Habib Abdullah
bin Alwi AlHaddad), kita antara orang orang yang setaraf dan rakan-rakan seperjuangan
untuk diberikannya nikmat itu.
Betapa banyaknya orang Islam yang telah mencapai usia 80 tahun atau lebih tetapi masih
belum lagi diberikan “dorongan” serupa itu dan hati mereka tidak pernah sekalipun diketuk
oleh “Rahsia Ketuhanan” ini.
Keterangan:
belum lagi diberikan “dorongan” serupa itu dan hati mereka tidak pernah sekalipun diketuk
oleh “Rahsia Ketuhanan” ini.
Keterangan:
“Alhamdulillah, kami panjatkan syukur kepadaMu Ya Allaaah yang telah memberi dan
meletakkan “dorongan Kemauan_Rahsia Ketuhanan” ke dalam hati hambaMu yang kotor ini,
yang penuh dengan dosa dan noda, buta mata zahir dan buta mata batin kami yang selama ini
sudah banyak kami remehkan perintah dan laranganMu, mengabaikan dan melalaikan segala
nikmat yang Engkau sentiasa berikan dengan tidak mensyukuriMu dengan sewajarnya.
Astagfirullah . . . Alhamdulillah”
meletakkan “dorongan Kemauan_Rahsia Ketuhanan” ke dalam hati hambaMu yang kotor ini,
yang penuh dengan dosa dan noda, buta mata zahir dan buta mata batin kami yang selama ini
sudah banyak kami remehkan perintah dan laranganMu, mengabaikan dan melalaikan segala
nikmat yang Engkau sentiasa berikan dengan tidak mensyukuriMu dengan sewajarnya.
Astagfirullah . . . Alhamdulillah”
“Ya Allaaah, kami adalah hambaMu yang tidak ada Daya dan Upaya untuk menjaga
pemberianMu yang tak ternilai ini. Kami mohon kepadaMu, Berilah kami Perlindungan,
Bantuan, Pertolongan dan kekuatan supaya dapat menjaga dan membawa “Dorongan
Kemauan_Rahsia KetuhananMu” ini sebaik baik mungkin. Hanya dengan kehendak dan
izinMu jua yang kami harapkan yang akan berlaku dan pasti berlaku. Kami mohon kepadaMu
dengan keberkahan Nabi dan RasulMu, Muhammad saw, dengan keberkahan Ahli BaitNya
dan ZuriatiNya, dengan keberkahan Para Habaib yang kami Cintai, dengan keberkahan Guru
kami dan Guru Guru mereka. Amin, Amin, Amin, Ya Rabbal Alamin.
pemberianMu yang tak ternilai ini. Kami mohon kepadaMu, Berilah kami Perlindungan,
Bantuan, Pertolongan dan kekuatan supaya dapat menjaga dan membawa “Dorongan
Kemauan_Rahsia KetuhananMu” ini sebaik baik mungkin. Hanya dengan kehendak dan
izinMu jua yang kami harapkan yang akan berlaku dan pasti berlaku. Kami mohon kepadaMu
dengan keberkahan Nabi dan RasulMu, Muhammad saw, dengan keberkahan Ahli BaitNya
dan ZuriatiNya, dengan keberkahan Para Habaib yang kami Cintai, dengan keberkahan Guru
kami dan Guru Guru mereka. Amin, Amin, Amin, Ya Rabbal Alamin.
Bagaimana Cara Memelihara “Dorongan Kemauan_Rahsia
Ketuhanan”
Ketuhanan”
Setiap murid harus rajin berusaha untuk memperkukuh (menguatkan), memelihara dan
mengikuti ajakan dorongan kebatinan ini seperti berikut:
1. Memperkukuhkannya: Dengan memperbanyakkan Mengingati Allah Taala,
Merenung dan Meneliti segala Kekuasaan Allah Taala dan senantiasa berdampingan
dengan Para Wali Allah, Ulama Ulama, Para Guru Guru.
2. Memeliharanya: Menjauhkan diri dari bercampur gaul dengan orang orang yang
terlindung dari pandangan Allah Taala dan juga dengan meletakkan belakang segala
was was dan tipu daya syaitan.
3. Mengikuti: Berlumba lumba kembali / menuju ke jalan Allah, berlaku benar dalam
menghadapi segala PerintahNya, tidak bermalas malas, tidak menangguh-nanggguhkan
dan tidak melambat-lambatkannya. Apabila sampai saja masanya hendaklah
menunaikannya dan apabila merasa seruan bakti hendaklah tidak tunggu tunggu lagi.
Berhati hati dari ucapan besok atau lusa sebab yang demikian adalah dari hasutan
syaitan. Hendaklah terus mengerjakan segala amal baik dengan segera dengan tidak
menunggu-nunggu ataupun mencari keuzuran (mencari alasan alasan) kerana tidak ada
masa lapang, penat, kurang sihat ataupun belum sampai masa untuk beramal dan
sebagainya.
mengikuti ajakan dorongan kebatinan ini seperti berikut:
1. Memperkukuhkannya: Dengan memperbanyakkan Mengingati Allah Taala,
Merenung dan Meneliti segala Kekuasaan Allah Taala dan senantiasa berdampingan
dengan Para Wali Allah, Ulama Ulama, Para Guru Guru.
2. Memeliharanya: Menjauhkan diri dari bercampur gaul dengan orang orang yang
terlindung dari pandangan Allah Taala dan juga dengan meletakkan belakang segala
was was dan tipu daya syaitan.
3. Mengikuti: Berlumba lumba kembali / menuju ke jalan Allah, berlaku benar dalam
menghadapi segala PerintahNya, tidak bermalas malas, tidak menangguh-nanggguhkan
dan tidak melambat-lambatkannya. Apabila sampai saja masanya hendaklah
menunaikannya dan apabila merasa seruan bakti hendaklah tidak tunggu tunggu lagi.
Berhati hati dari ucapan besok atau lusa sebab yang demikian adalah dari hasutan
syaitan. Hendaklah terus mengerjakan segala amal baik dengan segera dengan tidak
menunggu-nunggu ataupun mencari keuzuran (mencari alasan alasan) kerana tidak ada
masa lapang, penat, kurang sihat ataupun belum sampai masa untuk beramal dan
sebagainya.
Berkata Abur-Rabi’ rhm: Tunjukkanlah dirimu ke jalan Allah kepada Allah dalam keadaan
tempang dan cacat anggota dan jangan menunggu waktu sihat saja kerana menunggu waktu
sihat adalah kerugian.
tempang dan cacat anggota dan jangan menunggu waktu sihat saja kerana menunggu waktu
sihat adalah kerugian.
Keterangan:
“Maksud; Tunjukkan pada Allah Taala walaupun jasad kita penat, letih dan mempunyai
halangan halangan lain yang datang, kita tetap hadir pada hari yang telah kita khususkan
buat ‘Dia’ dimana kita dapat menimba ilmu untuk membersihkan dan mendekatkan diri
kepadaNya. Kita tetap menjalankan segala perintahnya dan menjaga larangannya.
Menjalankan wirid wirid harian dan lain lain”.
“Maksud; Tunjukkan pada Allah Taala walaupun jasad kita penat, letih dan mempunyai
halangan halangan lain yang datang, kita tetap hadir pada hari yang telah kita khususkan
buat ‘Dia’ dimana kita dapat menimba ilmu untuk membersihkan dan mendekatkan diri
kepadaNya. Kita tetap menjalankan segala perintahnya dan menjaga larangannya.
Menjalankan wirid wirid harian dan lain lain”.
Keterangan:
“Jangan menunggu waktu sihat bermaksud; orang yang sihat tidak ada ujian dan cubaan dan
dengan mudah dapat hadir tanpa memberikan alasan, melaksanakan amal bakti tetapi orang yang penat selepas kerja, letih, yang sakit dan ada saja halangan-halangan supaya dia tidak dapat hadir, melaksanakan amal bakti itu adalah ujian dan cubaan berat baginya. Sekiranya dia dapat mengatasi masalah ini maka Allah Taala akan “SENYUM” keatas dirinya kerana dia mempunyai Haqul Yakin bahwa kehadirannya akan membuat Allah Taala, senyum, Rasulullah saw, senyum, Para Malaikat yang ditugaskan menjaga majlis bakti, senyum, Para penduduk bumi, senyum, Para penduduk langit senyum. Masyallah, Subhanallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar”.
“Jangan menunggu waktu sihat bermaksud; orang yang sihat tidak ada ujian dan cubaan dan
dengan mudah dapat hadir tanpa memberikan alasan, melaksanakan amal bakti tetapi orang yang penat selepas kerja, letih, yang sakit dan ada saja halangan-halangan supaya dia tidak dapat hadir, melaksanakan amal bakti itu adalah ujian dan cubaan berat baginya. Sekiranya dia dapat mengatasi masalah ini maka Allah Taala akan “SENYUM” keatas dirinya kerana dia mempunyai Haqul Yakin bahwa kehadirannya akan membuat Allah Taala, senyum, Rasulullah saw, senyum, Para Malaikat yang ditugaskan menjaga majlis bakti, senyum, Para penduduk bumi, senyum, Para penduduk langit senyum. Masyallah, Subhanallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar”.
Berkata Ibu Atha’ didalam kitabnya Al-Hikam: Melambat lambatkan suatu pekerjaan sehingga
ada peluang menunjukkan kebodohan jiwanya.
Keterangan:
“Maksud; Mencari alasan demi alasan supaya tidak perlu hadir untuk melaksanakan amal
bakti dan menunda-nundakan peluang (untuk mencari alasan alasan) untuk diberi
menunjukkan dia lebih senang mendengar nasihat syaitan daripada seruan Allah Taala dan
RasulNya”.
ada peluang menunjukkan kebodohan jiwanya.
Keterangan:
“Maksud; Mencari alasan demi alasan supaya tidak perlu hadir untuk melaksanakan amal
bakti dan menunda-nundakan peluang (untuk mencari alasan alasan) untuk diberi
menunjukkan dia lebih senang mendengar nasihat syaitan daripada seruan Allah Taala dan
RasulNya”.
Taubat
Langkah pertama yang harus dilalui oleh setiap murid dalam menuju kepada Allah Taala ialah dengan bertaubat kepada Allah Taala dengan sebenar benarnya taubat daripada segala dosa. Jika ada sesuatu hak orang lain dalam simpannya yang telah dizaliminya pada masa lalu, maka haruslah dikembalikan pada pemilik hak jika barangnya masih ada. Jika barangnya sudah tidak
ada haruslah diganti dengan lain ataupun dipohon dari pemiliknya untuk dihalalkan.
Sebab orang (murid) yang masih bergantung zimmatnya (menanggung hak orang) dengan hak
orang lain tidak berkemungkinan dapat menuju ke jalan Allah Taala.
“Habib Abdullah AlHaddad menjelaskan bahwa bertaubat harus dilakukan pada semua murid
murid yang ada keinginan untuk menuju kepada Allah swt dengan taubat yang benar,
mengandungi maksud “dengan penuh keinsafan dan ikhlas atas taubatnya itu”.
murid yang ada keinginan untuk menuju kepada Allah swt dengan taubat yang benar,
mengandungi maksud “dengan penuh keinsafan dan ikhlas atas taubatnya itu”.
Keterangan:
“Sekiranya ada didalam simpanannya atau sudah dihilangkan atau sudah dijualnya tanpa
pengetahuan pemiliknya hendaklah di kembalikan sekiranya masih ada. Sekiranya sudah tidak ada harus diganti. Sekiranya tidak berkemampuan hendaklah memohon maaf pada pemiliknya supaya menghalalkannya sekiranya pemilik itu setuju. Kalau tidak, maka mahu atau tidak harus digantikan, tidak ada jalan lain.
“Sekiranya ada didalam simpanannya atau sudah dihilangkan atau sudah dijualnya tanpa
pengetahuan pemiliknya hendaklah di kembalikan sekiranya masih ada. Sekiranya sudah tidak ada harus diganti. Sekiranya tidak berkemampuan hendaklah memohon maaf pada pemiliknya supaya menghalalkannya sekiranya pemilik itu setuju. Kalau tidak, maka mahu atau tidak harus digantikan, tidak ada jalan lain.
Terjebaknya seseorang melakukan demikian adalah seperti berikut:
1. Suka menjadi Pak Sanggup: Pada permulaannya ada niat yang bersih untuk menolong pada
pemilik samada untuk di simpan atau untuk diperbaiki barang kepunyaan pemilik itu.
2. Niat bersih bertukar: Pada suatu masa datanglah niat si pak sanggup itu bertukar kerana
desakkan kehidupan yang sempit sehingga sanggup menjual atau mengadai barang kepunyaan
pemilik itu tanpa pengetahuan pemilik sebenar. Kerana didalam kiraannya, dia sanggup
mengantikan atau menebus balik barangan itu semula pada masa tertentu.
3. Hati yang kotor: Bila sudah tidak dapat mengembalikan barang kepunyaan pemilik, hatinya
bertukar menjadi kotor hingga sanggup buat tak tahu yang dia ada menerima sesuatu
barangan yang bukan kepunyaannya yang harus dikembalikan walaupun berdepan dengan
pemilik yang sebenar tanpa segan silu dan perasaan takut.
4. Tiada ketakutan dalam hatinya:
1. Suka menjadi Pak Sanggup: Pada permulaannya ada niat yang bersih untuk menolong pada
pemilik samada untuk di simpan atau untuk diperbaiki barang kepunyaan pemilik itu.
2. Niat bersih bertukar: Pada suatu masa datanglah niat si pak sanggup itu bertukar kerana
desakkan kehidupan yang sempit sehingga sanggup menjual atau mengadai barang kepunyaan
pemilik itu tanpa pengetahuan pemilik sebenar. Kerana didalam kiraannya, dia sanggup
mengantikan atau menebus balik barangan itu semula pada masa tertentu.
3. Hati yang kotor: Bila sudah tidak dapat mengembalikan barang kepunyaan pemilik, hatinya
bertukar menjadi kotor hingga sanggup buat tak tahu yang dia ada menerima sesuatu
barangan yang bukan kepunyaannya yang harus dikembalikan walaupun berdepan dengan
pemilik yang sebenar tanpa segan silu dan perasaan takut.
4. Tiada ketakutan dalam hatinya:
Pertama, Allah Maha Mengetahui akan sikap si pak
sanggup itu yang tidak akan dapat mengembalikan barangan kepunyaan pemilik sebenar
tetapi Tuhan mengizinkan juga kerana ada kemungkinan datang pada pak sanggup itu sifat
tahu memilih untuk menjadi seorang yang amanah didalam perjanjiannya.
sanggup itu yang tidak akan dapat mengembalikan barangan kepunyaan pemilik sebenar
tetapi Tuhan mengizinkan juga kerana ada kemungkinan datang pada pak sanggup itu sifat
tahu memilih untuk menjadi seorang yang amanah didalam perjanjiannya.
Kedua, oleh kerana cetek ilmu pengetahuan agama maka si pak sanggup itu tidak dapat menilai mana yang baik,
mana yang buruk dimana ada tertanam didalam hatinya bahwa bila ada rezki akan
dikembalikannya.
mana yang buruk dimana ada tertanam didalam hatinya bahwa bila ada rezki akan
dikembalikannya.
Ketiga, si pak sanggup lupa dan tidak tahu bahwa dia tidak mempunyaikeupayaan dan kuasa untuk mengembalikan barangan itu hanya bersandar kepada rezki yangakan datang tanpa berusaha untuk membuat sesuatu tapi hanya duduk dan mengharap aje.
Keempat, maka Tuhan menghinanya kerana tidak mahu berusaha untuk mengembalikan
barang kepunyaan pemilik kerana hatinya tidak ada perasaan takut kepada pemilik baranganitu. Bila sudah ada sifat tidak takut pada pemilik walaupun berdepan dengan pemilik, itumenunjukkan bahwa hakikatnya si pak sanggup tidak takutkan Tuhannya, itupun kalau dia ada Tuhan”.
Keempat, maka Tuhan menghinanya kerana tidak mahu berusaha untuk mengembalikan
barang kepunyaan pemilik kerana hatinya tidak ada perasaan takut kepada pemilik baranganitu. Bila sudah ada sifat tidak takut pada pemilik walaupun berdepan dengan pemilik, itumenunjukkan bahwa hakikatnya si pak sanggup tidak takutkan Tuhannya, itupun kalau dia ada Tuhan”.
“Habib Abdullah juga menyebut tentang perjalanan murid menuju kepada Tuhan tidak
berkemungkinan sampai kepada Tuhan selagi ada menanggung hak orang lain. Terpulanglah
kepada Tuhan untuk menghakimi hambanya samada dibenarkannya untuk meneruskan
perjalan hambanya atau tidak. Ini tergantung pada sihamba samada ketidak sanggupan yang
sebenar yang di alami dirinya, keikhlasan hati, bertaubat sebenarnya, mempunyai perasaanmalu dan takut pada pemilik barang, berjanji dengan Tuhan tidak akan mengulangi sikapnya untuk menjadi pak sanggup pada masa akan datang dan menjaga hatinya supaya dibersihkan semula”.
berkemungkinan sampai kepada Tuhan selagi ada menanggung hak orang lain. Terpulanglah
kepada Tuhan untuk menghakimi hambanya samada dibenarkannya untuk meneruskan
perjalan hambanya atau tidak. Ini tergantung pada sihamba samada ketidak sanggupan yang
sebenar yang di alami dirinya, keikhlasan hati, bertaubat sebenarnya, mempunyai perasaanmalu dan takut pada pemilik barang, berjanji dengan Tuhan tidak akan mengulangi sikapnya untuk menjadi pak sanggup pada masa akan datang dan menjaga hatinya supaya dibersihkan semula”.
Syarat taubat yang sah ialah menyesali diri atas segala dosa yang lalu dengan sebenar benar penyesalan serta berazam kuat tidak akan buat lagi dosa selama masih hidup termasuk jangan berdetik (cita cita) untuk melakukan dosa kerana perbuatan itu akan merosakkan taubatnya
yang sebenar dan tidak diterima oleh Allah Taala.
yang sebenar dan tidak diterima oleh Allah Taala.
Keterangan:
“Kita harus memahami apa itu Taubat dan apa kesan sampingannya. Bagaimana cara untuk
bertaubat yang berkesan pada hati?Apabila taubat itu berkesan maka akan datang
pertolongan dari Tuhan untuk membantu dan mengingatkan kita dari melakukan perbuatan
mungkar pada masa yang mendatang.
Taubat yang sebenarnya adalah suatu perbuatan yang datang dari hati untuk mengucapkan
PENGAKUAN pada Tuhan beserta dengan PENYESALAN atas perbuatan perbuatan yang
lalu. Apa itu PENGAKUAN, iaitu bersumpah kepada Allah Taala. PENYESALAN adalah
PERASAAN KEINSAFAN yang datang dari lubuk hati seorang hamba beserta RASA IKHLAS.
Bagaimana RASA IKHLAS datang? MENYEDARI dirinya tidak ada kuasa dan kemampuan
untuk membuat sesuatu walau sebesar zarrah sekalipun. MENYEDARI dirinya dimiliki Tuhanyang menjadikannya. MENYEDARI dirinya dihidupkan dan akan dimatikan oleh Tuhannya.
MENYEDARI perbuatan dirinya akan dihadapkan pada Tuhan untuk ditimbangkan segala
amalan-amalannya kelak. Dari mana datangnya MENYEDARI? Itu adalah perbuatan Allah
Taala pada hambanya yang hendak diselamatkan dari Api Neraka”.
“Sekiranya kita faham akan keterangan diatas itu ada mengandungi beberapa perkara yang
mudah dan juga berat supaya jangan mempermainkan seperti berikut:
1. PENGAKUAN adalah BERSUMPAH PADA ALLAH TAALA.
2. PENYESALAN adalah PERASAAN KEINSAFAN.
3. RASA IKHLAS adalah MENYEDARI.
Bila ketiga perkara ini dapat difahami dan dilakukan barulah Taubat itu Insyallah berkesan
pada diri kita”.
Setiap murid harus mengakui dirinya bersifat cuai dan lalai dalam menunaikan hak hak Tuhanyang wajib atas dirinya. Apabila rasa kesalan atas kecuaian dan kelalaian, maka hati akan berpatah hati dan menyesal mengenangkan diri yang malang. Maka ketahuilah ketika itu Allah akan bersama sesuai dengan firmanNya dalam sebuah Hadis Qudsi;
“Aku sentiasa berada bersama sama orang yang berpatah hatinya kerana AKU”
“Kita harus memahami apa itu Taubat dan apa kesan sampingannya. Bagaimana cara untuk
bertaubat yang berkesan pada hati?Apabila taubat itu berkesan maka akan datang
pertolongan dari Tuhan untuk membantu dan mengingatkan kita dari melakukan perbuatan
mungkar pada masa yang mendatang.
Taubat yang sebenarnya adalah suatu perbuatan yang datang dari hati untuk mengucapkan
PENGAKUAN pada Tuhan beserta dengan PENYESALAN atas perbuatan perbuatan yang
lalu. Apa itu PENGAKUAN, iaitu bersumpah kepada Allah Taala. PENYESALAN adalah
PERASAAN KEINSAFAN yang datang dari lubuk hati seorang hamba beserta RASA IKHLAS.
Bagaimana RASA IKHLAS datang? MENYEDARI dirinya tidak ada kuasa dan kemampuan
untuk membuat sesuatu walau sebesar zarrah sekalipun. MENYEDARI dirinya dimiliki Tuhanyang menjadikannya. MENYEDARI dirinya dihidupkan dan akan dimatikan oleh Tuhannya.
MENYEDARI perbuatan dirinya akan dihadapkan pada Tuhan untuk ditimbangkan segala
amalan-amalannya kelak. Dari mana datangnya MENYEDARI? Itu adalah perbuatan Allah
Taala pada hambanya yang hendak diselamatkan dari Api Neraka”.
“Sekiranya kita faham akan keterangan diatas itu ada mengandungi beberapa perkara yang
mudah dan juga berat supaya jangan mempermainkan seperti berikut:
1. PENGAKUAN adalah BERSUMPAH PADA ALLAH TAALA.
2. PENYESALAN adalah PERASAAN KEINSAFAN.
3. RASA IKHLAS adalah MENYEDARI.
Bila ketiga perkara ini dapat difahami dan dilakukan barulah Taubat itu Insyallah berkesan
pada diri kita”.
Setiap murid harus mengakui dirinya bersifat cuai dan lalai dalam menunaikan hak hak Tuhanyang wajib atas dirinya. Apabila rasa kesalan atas kecuaian dan kelalaian, maka hati akan berpatah hati dan menyesal mengenangkan diri yang malang. Maka ketahuilah ketika itu Allah akan bersama sesuai dengan firmanNya dalam sebuah Hadis Qudsi;
“Aku sentiasa berada bersama sama orang yang berpatah hatinya kerana AKU”
Keterangan:
“Sila rujuk keterangan diatas; untuk mengakui akan sifat yang sering cuai, lalai dan malas atas perintah Tuhan yang diwajibkan pada diri, hendaklah dilakukan dengan adab dan
melaksanankan panduan tersebut sebaik-baiknya. Dengan berwudhu dan selesai shalat
berdoalah kepada Tuhan dan mengakulah didepan pintuNya dan mohonlah bantuan dariNya”.
“Sila rujuk keterangan diatas; untuk mengakui akan sifat yang sering cuai, lalai dan malas atas perintah Tuhan yang diwajibkan pada diri, hendaklah dilakukan dengan adab dan
melaksanankan panduan tersebut sebaik-baiknya. Dengan berwudhu dan selesai shalat
berdoalah kepada Tuhan dan mengakulah didepan pintuNya dan mohonlah bantuan dariNya”.
Memelihara Diri Dari Dosa
Setiap murid harus menjauhkan diri dari melakukan dosa dosa kecil apatah lagi dosa besar seperti menjauhi dari mengambil minuman yang beracun. Hendaklah takut untuk melakukan dosa lebih pada takut dan gentar jika terminum dan termakan racun yang mematikan. Sebab dosa dan maksiat akan mematikan hati seperti racun membinasakan badan.
Keterangan:
“Mengapakah kita boleh dan sanggup melakukan dosa kecil atau dosa besar? Tetapi akan
TAKUT bila seseorang memberitahu bahwa makanan ataupun minuman mengandungi racun
dan serta merta maka akan menjauhi dari mengambil makanan ataupun minuman itu.
Mengapa perkara ini tidak berlaku pada diri kita semasa melakukan dosa kecil ataupun dosa besar? Adakah kerana tidak ada khabar akan perbuatan dosa kecil dan besar akan
membinasakan badan dan mendapat siksaan dari Allah Taala? Alasan apa yang hendak
diberikan sedangkan, keterangan dari AlQuran sudah dijelaskan. Nabi dan RasulNya sudah mengingatkan. Para Ulama sudah maklumkan dan Para Guru sudah mengkhabarkannya.
Yang menjadi masalah pada diri adalah kerana tidak mempunyai perasaan TAKUT PADA
ALLAH. Kenapa tidak ada PERASAAN TAKUT PADA ALLAH seperti MENJAUHI
“Mengapakah kita boleh dan sanggup melakukan dosa kecil atau dosa besar? Tetapi akan
TAKUT bila seseorang memberitahu bahwa makanan ataupun minuman mengandungi racun
dan serta merta maka akan menjauhi dari mengambil makanan ataupun minuman itu.
Mengapa perkara ini tidak berlaku pada diri kita semasa melakukan dosa kecil ataupun dosa besar? Adakah kerana tidak ada khabar akan perbuatan dosa kecil dan besar akan
membinasakan badan dan mendapat siksaan dari Allah Taala? Alasan apa yang hendak
diberikan sedangkan, keterangan dari AlQuran sudah dijelaskan. Nabi dan RasulNya sudah mengingatkan. Para Ulama sudah maklumkan dan Para Guru sudah mengkhabarkannya.
Yang menjadi masalah pada diri adalah kerana tidak mempunyai perasaan TAKUT PADA
ALLAH. Kenapa tidak ada PERASAAN TAKUT PADA ALLAH seperti MENJAUHI
MAKANAN ATAU MINUMAN YANG BERACUN? Ini disebabkan oleh tiada Iman (tidak ada
kepercayaan kepada hukum Allah Taala). Kerana apa tidak ada kepercayaan? Tidak
MENGENAL TUHANNYA? Kenapa tidak mengenali Tuhannya. Kerana tidak ada ILMU.
Kenapa tidak ada ILMU? Tidak mahu belajar. Kenapa tidak mahu belajar? Saya tak dapat
jawab . . . Sebab Iblis pun TAKUT pada ALLAH. Kalau manusia tidak TAKUT PADA ALLAH
nak letak manusia KAT MANA ? ? ?”
kepercayaan kepada hukum Allah Taala). Kerana apa tidak ada kepercayaan? Tidak
MENGENAL TUHANNYA? Kenapa tidak mengenali Tuhannya. Kerana tidak ada ILMU.
Kenapa tidak ada ILMU? Tidak mahu belajar. Kenapa tidak mahu belajar? Saya tak dapat
jawab . . . Sebab Iblis pun TAKUT pada ALLAH. Kalau manusia tidak TAKUT PADA ALLAH
nak letak manusia KAT MANA ? ? ?”
Adapun hati bila sudah binasa maka akan binasalah bersamanya diakhirat yang menyebabkan seseorang tidak akan terselamat dari kemurkaan Allah dan siksaanya. Hanya orang yang
hatinya suci bersih saja yang dapat menuju kepada Allah untuk mendapat keredhaan dan
balasan pahalaNya.
Keterangan:
“Habib Abdullah menjelaskan, bila hati sudah binasa akan bersamanya diakhirat daripada terselamat dari kemurkaan Allah dan siksaanya. Manusia bila hatinya sudah binasa dapat dilihat dari percakapan dan perbuatan semasa hidupnya didunia dan dia sendiri yang menunjukkan dirinya sebagai calon manusia yang mendapat kemurkaan Allah dan siksaanya.
Berlindunglah diri kita daripada mendapat jemputan percalonan dari Allah swt yang diberi keistimewaan akan kemurkaan dan siksaanya dan bermohon ampunan untuk mereka dan kita semua, Amin. Hanya hati seseorang yang suci bersih sahaja yang dapat menuju kepadaNya.
Dengan itu haruslah kita menjaga hati kita perpandukan AlQuran, Sunnah Nabi saw, Panduan dan Garisan yang ditunjuk dan diajarkan oleh para habaib, ulama dan guru guru”.
“Habib Abdullah menjelaskan, bila hati sudah binasa akan bersamanya diakhirat daripada terselamat dari kemurkaan Allah dan siksaanya. Manusia bila hatinya sudah binasa dapat dilihat dari percakapan dan perbuatan semasa hidupnya didunia dan dia sendiri yang menunjukkan dirinya sebagai calon manusia yang mendapat kemurkaan Allah dan siksaanya.
Berlindunglah diri kita daripada mendapat jemputan percalonan dari Allah swt yang diberi keistimewaan akan kemurkaan dan siksaanya dan bermohon ampunan untuk mereka dan kita semua, Amin. Hanya hati seseorang yang suci bersih sahaja yang dapat menuju kepadaNya.
Dengan itu haruslah kita menjaga hati kita perpandukan AlQuran, Sunnah Nabi saw, Panduan dan Garisan yang ditunjuk dan diajarkan oleh para habaib, ulama dan guru guru”.
1 comment:
assalamu'alaikum wr wb...
dimana ana bisa mendapat kitab risalatul murid ( al-habib abdullah bin alwi al-haddad )dan kitab tajul a'ras ( al-habib ali bin husein al-attas )
Post a Comment