Berikut sy lampirkan Hizib Al Hujb dah Syeikh abu Hasan As Syazili. silahkan mencari ijazah untuk mengamalkan hizib ini. Semoga Allah memberikan kita keberkahan atas kemulian hizib ini
Jalan orang-orang sufi.. Pecinta menuju makrifatullah Blog ini saya persembahkan untuk saudara2ku sesama muhibbun pencari cinta dan makrifatullah,belajar dan mengikuti jalan tasawuf. Meneladani dan mengikuti jalan para Awlia Allah. Semua Artikel dan foto didalam blog ini dibuat untuk pecinta ilmu dan penambah wawasan keislaman. sy perbolehkan untuk dicopy atau didownload dengan tetap mencantumkan sumber artikel
Showing posts with label Hizib. Show all posts
Showing posts with label Hizib. Show all posts
Saturday, April 20, 2013
Wednesday, April 3, 2013
Kumpulan Hizib Syazili (4) Hizib Ikhfa
Berikut sy lampirkan Hizib Al Ikhfa dah Syeikh abu Hasan As Syazili. silahkan mencari ijazah untuk mengamalkan hizib ini. Semoga Allah memberikan kita keberkahan atas kemulian hizib ini
Labels:
Hizib
Monday, February 18, 2013
Kumpulan Hizib Syazili (3) Hizib Lutfi
Berikut sy lampirkan Hizib Al Fath dah Syeik abu Hasan As Syazili. silahkan mencari ijazah untuk mengamalkan hizib ini. Semoga Allah memberikan kita keberkahan atas kemulian hizib ini.








Labels:
Hizib
Sunday, November 25, 2012
Kumpulan Hizib Syazili (2) Hizib Fath
Labels:
Hizib
Thursday, November 22, 2012
Kumpulan Hizib Syazili (1) Hizib Kabir
Assalamualaikum
Terdapat beberapa hisib yang diamalkan oleh tarekat syaziliah yaitu: Hizb al Bahr, Hizb an Nasr, Hizb al Barr, Hizb al Kabeer, Hizbul Anwar, Hizb an Nur, Hizb al Lutf, Hizb al Ikhfa, Hizb at Tams, Hizbul Hafiza, Hizb al Kifaya, Hizb ash Shikwa, Hizb al Falah, Hizb al Makhfi, Hizb al Khaira, Hizb at Tawassul, Hizb al Ayat Hizb ash Shadhili ,
Berikut sy lampirkan salah satu hizib tersebut yaitu hizib Al Kabir. silahkan mencari ijazah untuk mengamalkan hizib ini. Semoga Allah memberikan kita keberkahan atas kemulian hizib ini.
salam
Terdapat beberapa hisib yang diamalkan oleh tarekat syaziliah yaitu: Hizb al Bahr, Hizb an Nasr, Hizb al Barr, Hizb al Kabeer, Hizbul Anwar, Hizb an Nur, Hizb al Lutf, Hizb al Ikhfa, Hizb at Tams, Hizbul Hafiza, Hizb al Kifaya, Hizb ash Shikwa, Hizb al Falah, Hizb al Makhfi, Hizb al Khaira, Hizb at Tawassul, Hizb al Ayat Hizb ash Shadhili ,
Berikut sy lampirkan salah satu hizib tersebut yaitu hizib Al Kabir. silahkan mencari ijazah untuk mengamalkan hizib ini. Semoga Allah memberikan kita keberkahan atas kemulian hizib ini.
salam
Sunday, March 25, 2012
Hizib Al Wiqaya
Syaikh Muhyidin Ibn Arabi
This is the first study of a widely used and much-loved prayer by Ibn ‘Arabi, sometimes recited after the Awrad (The Seven Days of the Heart). The Dawr al-a’la (The Most Elevated Cycle), also known as the Hizb al-wiqaya (The Prayer of Protection), is a prayer of remarkable power and beauty. It consists of 33 verses, invoking protection through particular Divine Names and phrases from the Quran. It is said that whoever reads the prayer with sincerity of heart and utter conviction, while making a specific plea, will have their wish granted.
Download Text





Labels:
Hizib
Tuesday, January 4, 2011
Sufi Road : Mengenal Hizib
Dalam pengamalan dzikir-dzikir tasawuf, kita mengenal HIZIB. ada beberapa yang terkenal seperti hizib nashr, hizib bahr, hizib magribi, hizib syeh abdul qodir al jailani, hizib nawawi, hizib yamani dan sebagainya
Hizib adalah kumpulan ayat-ayat Al-Quran, zikir, doa dan salawat yang disusun untuk diamalkan dengan membacanya.Tujuan asal Hizib adalah untuk diamalkan agar diri seseorang menjadi dekat dengan Allah dalam arti kata Allah akan meredai orang yang mengamal Hizib tersebut. Ini kerana Hizib adalah juga kategori doa atau zikir yang bertujuan memperkuat tauhid pengamal tersebut.
Secara harfiah Hizib dapat diartikan sebagai golongan, atau kelompok bahkan ada yang mengartikan sebgai tentara, Kata Hizib muncul di Al-Quran sebanyak beberapa kali yaitu :
1. Surat Al Maaidah ayat 56 :
وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ
Dan barang siapa yang menjadikan Allah ta’ala, RosulNya dan orang-orang yang beriman sebagai pemimpin, maka sesungguhnya Golongan (Hizbu) Alloh-lah sebagai pemenang.
2. Surat Al Kahfi ayat 12 :
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah diantara kedua golongan (Al hizbaini) itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal didalam gua itu
3. Surat Ar Ruum ayat 32 :
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
dari orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan (HIzbin) mereka
4. Surat Al Fathiir ayat 6 :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Sungguh setan itu membawa permusuhan bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, sesungguhnya mereka mengajak Golongannya (Hizbuhu) agar menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
5. Surat Al Mujaadilah ayat 19 :
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Alloh ta’ala; mereka itulah golongan (Hizbu) setan. Ketahuilah bahwa golongan (Hizba) setan lah yang merugi.
6. Surat Mujadiilaah ayat 22 :
Engkau tidak akan mendapatkan satu kaum yang beriman kepada Allah ta’ala dan kepada hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang didalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan/ ruh yang datang dari Dia. Lalu dimasukkannya mereka kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha. Merekalah golongan (Hizbu) Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan (Hizba) Allah-lah yang beruntung.
Masih segar dalam ingatan kita, ketika Nabi dan para sahabat bertempur melawan kaum musyrikin dalam perang badar, Allah sengaja mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat (Hizbullah), kata Hizib sendiri terkadang juga digunakan untuk menyebut “mendung yang berarak” atau “mendung yang tersisa”. Semisal hizbun min al-ghumum (sebagian atau sekelompok mendung).
Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thariqah atau yang berkembang di pesantren adalah untuk “menandai” sebuah bacaan-bacaan tertentu. Misalnya hizib yang dibaca hari jum’at; yang dimaksud adalah wirid-wirid tertentu yang dibaca hari jum’at. Untuk selanjutnya, makna hizib adalah wirid itu sendiri. Atau juga bisa bermakna munajat, ada hizib Ghazaly, Hizib Bukhori, Hizib Nawawi, Hizib Bahri, Hizib Syeikh Abdul Qadir Jailani, Ratib Al-Ahdad, yang masing-masing memiliki sejarah sendiri-sendiri. Hizib adalah himpunan sejumlah ayat-ayat Al-Qur’anul karim dan untaian kalimat-kalimat zikir dan do’a yang lazim diwiridkan atau diucapkan berulang-ulang sebagai salah satu bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
As Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily terkenal sebagai seorang yang memiliki banyak rangkaian doa yang halus dan indah, disamping kekayaan berupa khazanah hizib-hizibnya. Salah satu hizib beliau yang terkenal sejak dulu hingga sekarang adalah hizib Bahr dan hizib Nashor. Kedua hizib tersebut banyak diamalkan oleh kaum muslimin diseluruh dunia, terlebih ulama-ulama besar, kendati sebagian dari mereka tidak mengikuti thoriqot asy syaikh. Hizib Bahr adalah hizib yang di terima Syaikh Abu Hasan asy Syadzili langsung dari Rasulullah SAW berkaitan dengan lautan yang tidak ada anginnya. Sejarah diterima hizib bahri adalah sebagai berikut :
Pada waktu itu asy syaikh Abul Hasan Asy Syadzili tengah melakukan perjalan ibadah haji ke tanah suci. Perjalanan itu diantaranya harus menyeberangi laut merah. Untuk menyeberangi lautan itu sedianya beliau akan menumpang perahu milik seseorang yang beragama nasrani. Orang itu juga akan berlayar walaupun berbeda tujuan dengan asy syaikh. Akan tetapi keadaan laut pada waku itu sedang tidak ada angin yang cukup untuk menjalankan kapal. Keadaan seperti itu terjadi sampai berhari-hari, sehingga perjalannapun menjadi tertunda. Sampai akhirnya pada suatu hari, asy syaikh bertemu dengan baginda Rasulullah SAW. Dalam perjumpaan itu, Rasulullah SAW secara langsung mengajarkan hizib Bahri secara imla’ (dikte) kepada syaikh. Setelah hizib Bahri yang baru beliau terima dari Rasulululah SAW itu beliau baca, kemudian beliau menyuruh si pemilik perahu itu supaya berangkat dan menjalankan perahunya. Mengetahui keadaan yang tidak memungkinkan, karena angin yang diperlukan untuk menjalankan perahu tetap tidak ada, orang itupun tidak mau menuruti perintah asy syaikh. Namun asy syaikh tetap menyuruh agar perahu diberangkatkan. “Ayo, berangkat dan jalankan perahumu ! sekarang angin sudah waktunya datang “, ucap asy syaikh kepada orang itu. Dan memang benar kenyataannya, angin secara perlahan-lahan mulai berhembus, dan perahupun akhirnya bisa berjalan.
Singkat cerita alkisah kemudian si nasrani itupun lalu menyatakan masuk islam. Berkata syaikh Abdurrahman al Busthomi, “Hizbul Bahri ini sudah digelar di permukaan bumi. Bendera hizbul bahri berkibar dan tersebar di masjid-masjid. Para ulama sudah mengatakan bahwa hizbul bahri mengandung Ismullohil ‘adhom dan beberapa rahasia yang sangat agung. Dalam kitab Kasyf al-Zhunun `an Asami al-Kutub wa al-Funun, Haji Khalifah seorang pustakawan terkenal asal Konstantinopel (Istanbul Turki) menulis berbagai jaminan yang diberikan asy Syaikh Abul Hasan Syadzili dengan Hizib Bahrinya ini. Di antaranya, menurut Haji Khalifah, Asy Syaikh Syadzili pernah berkata: Seandainya hizibku (Hizib Bahri, Red.) ini dibaca di Baghdad, niscaya daerah itu tidak akan jatuh. Mungkin yang dimaksud Asy Syaikh Syadzili dengan kejatuhan di situ adalah kejatuhan Baghdad ke tangan Tartar,Wallahu a’lam.
Bila Hizib Bahri dibaca di sebuah tempat, maka termpat itu akan terhindar dari malapetaka, ujar Syaikh Abul al-Hasan, seperti ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun. Haji Khalifah juga mengutip komentar ulama-ulama lain tentang Hizib Bahri ini. Ada yang mengatakan, bahwa orang yang istiqamah membaca Hizib Bahar, ia tidak mati terbakar atau tenggelam.
Bila Hizib Bahri ditulis di pintu gerbang atau tembok rumah, maka akan terjaga dari maksud jelek orang dan seterusnya. Konon, orang yang mengamalkan Hizib Bahri dengan kontinu, akan mendapat perlindungan dari segala bala’. Bahkan, bila ada orang yang bermaksud jahat mau menyatroni rumahnya, ia akan melihat lautan air yang sangat luas. Si penyatron akan melakukan gerak renang layaknya orang yang akan menyelamatkan diri dari daya telan samudera. Bila di waktu malam, ia akan terus melakukan gerak renang sampai pagi tiba dan pemilik rumah menegurnya. Banyak komentar-komentar, baik dari Asy Syaikh Syadzili maupun ulama lain tentang keampuhan Hizib Bahri yang ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun jilid 1 (pada entri kata Hizb).
Selain itu, Haji Khalifah juga menyatakan bahwa Hizib Bahri telah disyarahi oleh banyak ulama, diantaranya Syaikh Abu Sulayman al-Syadzili, Syaikh Zarruq, dan Ibnu Sulthan al-Harawi. Seperti yang telah disampaikan dalam manaqib Asy Syaikh Syadzili, bahwa menjelang akhir hayat beliau, asy syaikh telah berwasiat kepada murid-murid beliau agar anak-anak mereka, maksudnya para murid thariqah syadziliyah, supaya mengamalkan hizib Bahri. Namun untuk mengamalkan Hizib ini seyogyanya harus melalui talqin atau ijazah dari seorang guru yang memiliki wewenang untuk mengajarkannya. Seseorang yang tidak mempunyai wewenang tidak berhak mengajarkannya ataupun memberikan hizib ini kepada orang lain. Hal ini merupakan adabiyah atau etika dilingkungan dunia thariqah
Diposkan oleh alifjuman@yahoo.com
Hizib adalah kumpulan ayat-ayat Al-Quran, zikir, doa dan salawat yang disusun untuk diamalkan dengan membacanya.Tujuan asal Hizib adalah untuk diamalkan agar diri seseorang menjadi dekat dengan Allah dalam arti kata Allah akan meredai orang yang mengamal Hizib tersebut. Ini kerana Hizib adalah juga kategori doa atau zikir yang bertujuan memperkuat tauhid pengamal tersebut.
Secara harfiah Hizib dapat diartikan sebagai golongan, atau kelompok bahkan ada yang mengartikan sebgai tentara, Kata Hizib muncul di Al-Quran sebanyak beberapa kali yaitu :
1. Surat Al Maaidah ayat 56 :
وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ
Dan barang siapa yang menjadikan Allah ta’ala, RosulNya dan orang-orang yang beriman sebagai pemimpin, maka sesungguhnya Golongan (Hizbu) Alloh-lah sebagai pemenang.
2. Surat Al Kahfi ayat 12 :
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah diantara kedua golongan (Al hizbaini) itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal didalam gua itu
3. Surat Ar Ruum ayat 32 :
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
dari orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan (HIzbin) mereka
4. Surat Al Fathiir ayat 6 :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Sungguh setan itu membawa permusuhan bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, sesungguhnya mereka mengajak Golongannya (Hizbuhu) agar menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
5. Surat Al Mujaadilah ayat 19 :
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Alloh ta’ala; mereka itulah golongan (Hizbu) setan. Ketahuilah bahwa golongan (Hizba) setan lah yang merugi.
6. Surat Mujadiilaah ayat 22 :
Engkau tidak akan mendapatkan satu kaum yang beriman kepada Allah ta’ala dan kepada hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang didalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan/ ruh yang datang dari Dia. Lalu dimasukkannya mereka kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha. Merekalah golongan (Hizbu) Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan (Hizba) Allah-lah yang beruntung.
Masih segar dalam ingatan kita, ketika Nabi dan para sahabat bertempur melawan kaum musyrikin dalam perang badar, Allah sengaja mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat (Hizbullah), kata Hizib sendiri terkadang juga digunakan untuk menyebut “mendung yang berarak” atau “mendung yang tersisa”. Semisal hizbun min al-ghumum (sebagian atau sekelompok mendung).
Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thariqah atau yang berkembang di pesantren adalah untuk “menandai” sebuah bacaan-bacaan tertentu. Misalnya hizib yang dibaca hari jum’at; yang dimaksud adalah wirid-wirid tertentu yang dibaca hari jum’at. Untuk selanjutnya, makna hizib adalah wirid itu sendiri. Atau juga bisa bermakna munajat, ada hizib Ghazaly, Hizib Bukhori, Hizib Nawawi, Hizib Bahri, Hizib Syeikh Abdul Qadir Jailani, Ratib Al-Ahdad, yang masing-masing memiliki sejarah sendiri-sendiri. Hizib adalah himpunan sejumlah ayat-ayat Al-Qur’anul karim dan untaian kalimat-kalimat zikir dan do’a yang lazim diwiridkan atau diucapkan berulang-ulang sebagai salah satu bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
As Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily terkenal sebagai seorang yang memiliki banyak rangkaian doa yang halus dan indah, disamping kekayaan berupa khazanah hizib-hizibnya. Salah satu hizib beliau yang terkenal sejak dulu hingga sekarang adalah hizib Bahr dan hizib Nashor. Kedua hizib tersebut banyak diamalkan oleh kaum muslimin diseluruh dunia, terlebih ulama-ulama besar, kendati sebagian dari mereka tidak mengikuti thoriqot asy syaikh. Hizib Bahr adalah hizib yang di terima Syaikh Abu Hasan asy Syadzili langsung dari Rasulullah SAW berkaitan dengan lautan yang tidak ada anginnya. Sejarah diterima hizib bahri adalah sebagai berikut :
Pada waktu itu asy syaikh Abul Hasan Asy Syadzili tengah melakukan perjalan ibadah haji ke tanah suci. Perjalanan itu diantaranya harus menyeberangi laut merah. Untuk menyeberangi lautan itu sedianya beliau akan menumpang perahu milik seseorang yang beragama nasrani. Orang itu juga akan berlayar walaupun berbeda tujuan dengan asy syaikh. Akan tetapi keadaan laut pada waku itu sedang tidak ada angin yang cukup untuk menjalankan kapal. Keadaan seperti itu terjadi sampai berhari-hari, sehingga perjalannapun menjadi tertunda. Sampai akhirnya pada suatu hari, asy syaikh bertemu dengan baginda Rasulullah SAW. Dalam perjumpaan itu, Rasulullah SAW secara langsung mengajarkan hizib Bahri secara imla’ (dikte) kepada syaikh. Setelah hizib Bahri yang baru beliau terima dari Rasulululah SAW itu beliau baca, kemudian beliau menyuruh si pemilik perahu itu supaya berangkat dan menjalankan perahunya. Mengetahui keadaan yang tidak memungkinkan, karena angin yang diperlukan untuk menjalankan perahu tetap tidak ada, orang itupun tidak mau menuruti perintah asy syaikh. Namun asy syaikh tetap menyuruh agar perahu diberangkatkan. “Ayo, berangkat dan jalankan perahumu ! sekarang angin sudah waktunya datang “, ucap asy syaikh kepada orang itu. Dan memang benar kenyataannya, angin secara perlahan-lahan mulai berhembus, dan perahupun akhirnya bisa berjalan.
Singkat cerita alkisah kemudian si nasrani itupun lalu menyatakan masuk islam. Berkata syaikh Abdurrahman al Busthomi, “Hizbul Bahri ini sudah digelar di permukaan bumi. Bendera hizbul bahri berkibar dan tersebar di masjid-masjid. Para ulama sudah mengatakan bahwa hizbul bahri mengandung Ismullohil ‘adhom dan beberapa rahasia yang sangat agung. Dalam kitab Kasyf al-Zhunun `an Asami al-Kutub wa al-Funun, Haji Khalifah seorang pustakawan terkenal asal Konstantinopel (Istanbul Turki) menulis berbagai jaminan yang diberikan asy Syaikh Abul Hasan Syadzili dengan Hizib Bahrinya ini. Di antaranya, menurut Haji Khalifah, Asy Syaikh Syadzili pernah berkata: Seandainya hizibku (Hizib Bahri, Red.) ini dibaca di Baghdad, niscaya daerah itu tidak akan jatuh. Mungkin yang dimaksud Asy Syaikh Syadzili dengan kejatuhan di situ adalah kejatuhan Baghdad ke tangan Tartar,Wallahu a’lam.
Bila Hizib Bahri dibaca di sebuah tempat, maka termpat itu akan terhindar dari malapetaka, ujar Syaikh Abul al-Hasan, seperti ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun. Haji Khalifah juga mengutip komentar ulama-ulama lain tentang Hizib Bahri ini. Ada yang mengatakan, bahwa orang yang istiqamah membaca Hizib Bahar, ia tidak mati terbakar atau tenggelam.
Bila Hizib Bahri ditulis di pintu gerbang atau tembok rumah, maka akan terjaga dari maksud jelek orang dan seterusnya. Konon, orang yang mengamalkan Hizib Bahri dengan kontinu, akan mendapat perlindungan dari segala bala’. Bahkan, bila ada orang yang bermaksud jahat mau menyatroni rumahnya, ia akan melihat lautan air yang sangat luas. Si penyatron akan melakukan gerak renang layaknya orang yang akan menyelamatkan diri dari daya telan samudera. Bila di waktu malam, ia akan terus melakukan gerak renang sampai pagi tiba dan pemilik rumah menegurnya. Banyak komentar-komentar, baik dari Asy Syaikh Syadzili maupun ulama lain tentang keampuhan Hizib Bahri yang ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun jilid 1 (pada entri kata Hizb).
Selain itu, Haji Khalifah juga menyatakan bahwa Hizib Bahri telah disyarahi oleh banyak ulama, diantaranya Syaikh Abu Sulayman al-Syadzili, Syaikh Zarruq, dan Ibnu Sulthan al-Harawi. Seperti yang telah disampaikan dalam manaqib Asy Syaikh Syadzili, bahwa menjelang akhir hayat beliau, asy syaikh telah berwasiat kepada murid-murid beliau agar anak-anak mereka, maksudnya para murid thariqah syadziliyah, supaya mengamalkan hizib Bahri. Namun untuk mengamalkan Hizib ini seyogyanya harus melalui talqin atau ijazah dari seorang guru yang memiliki wewenang untuk mengajarkannya. Seseorang yang tidak mempunyai wewenang tidak berhak mengajarkannya ataupun memberikan hizib ini kepada orang lain. Hal ini merupakan adabiyah atau etika dilingkungan dunia thariqah
Diposkan oleh alifjuman@yahoo.com
Labels:
Dzikir dan Doa,
Hizib
Wednesday, March 3, 2010
Hizib Nashr -- Terjemahan

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيمِ
Teks Arab Dan Terjemahan Hizb An Nashr
Hujjatul Islam Wabarakatul’anam Al Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيمِ
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا
Sungguh kami bukakan kemenangan bagimu dengan kemenangan yang seluas - luasnya,
لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ مَا تَقَدَّ مَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
Agar Allah memberikan limpahan pengampunan untukmu dari dosa - dosamu yang terdahulu dan yang akan datang,
وَ يُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَ يَهْدِ يَكَ صِرَ اطًا مُسْتَقِيمًا
Dan menyempurnakan kenikmatan Allah SWT, untukmu wahai Muhammad dan memberimu jalan yang sebenar – benarnya,
وَ يَنْصُرَ كَ اللهُ نَصْرً ا عَزِ يزً ا
Dan Dia Allah akan memberikan pertolongan kepadamu dengan pertolongan yang dasyat.
وَكَانَ عِنْدَ اللهِ وَجِيْهًا
Dan sungguh engkau itu disisi Allah, dan milik Allah -lah segala kewibawaan.
وَجِيْهًا فىِ الدُّ نْيَا وَاْلأَ خِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّ بِيْنَ
Kewibawaan di dunia dan di akhirat dan kewibawaan yang ada pada hamba - hamba yang dekat kepada Allah.
َوجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَتِ وَاْلأَرْضَ
kuhadapkan jiwa hatiku kepada yang menciptakan langit dan bumi.
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيمِ
Dengan Nama Allah yang maha melimpahkan kasih sayang kepada seluruh makhluknya, dan kasih sayang kepada hambanya yang beriman.
نَصْرٌ مِّنَ اللهِ وَفَتْحٌ قَرِيْبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْ مِنِيْنَ
Pertolongan dari Allah segera datang dan kemenangan sudah dekat waktunya,
Dan beri kabar kepada orang - orang yang beriman,
يَأَ يُّهَا الَّذِ يْنَ ءَامَنُوْا كُوْنُوا أَنْصَارَ اللهِ
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian orang - orang yang menolong agama Allah,
كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَ ارِيِّنَ مَنْ أَنْصَارِى إِلَى اللهِ
Sebagaimana berkata Isa bin Maryam (as) kepada kaumnya yaitu kaum Hawari, Siapa yang menolong aku kejalan Allah,
قَالَ الْحَوَ ارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَار للهِ
maka berkatalah kaum Hawari “kamilah yang akan menolong agama Allah”.
الله لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
Allah, tiada Tuhan selain Dia, Maha Hidup dan Maha berdiri sendiri dan Maha menegakkan
لاَ تَاْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ
Tiadalah Allah SWT itu lupa dan tiadalah Allah SWT itu tidur
لَهُ مَافِى السَّمَوَاتِ وَمَافِى اْلاَرْضِ
Miliknyalah apa - apa yang ada dilangit dan apa-apa yang ada di bumi
مَنْ ذَاالَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ اِلاَّ بِإِذْنِهِ
Siapa yang memiliki kekuatan memberi pertolongan di sisi Allah kecuali dengan izin –Nya
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِ يْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
Dialah Allah yang Maha tau apa - apa yang ada didepan mereka dan apa - apa yang dibelakang mereka (yang akan datang dan yang telah lalu)
وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ اِلاَّبِمَا شَاءَ
Tiadalah seseorang itu bisa merangkul dan memahami segala sesuatu dari ilmu - ilmu Allah terkecuali dengan kehendak Allah
وَسِعَ كُرْ سِيُّهُ السَّمَوَ اتِ وَاْلاَ رْضَ
Seluas kursinya Allah itu seluas langit dan bumi
وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَاوَهُوَ اْلعَلِيُّ اْلعَلِيُّ اْلعَظِيْمُ
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيمِ
Dengan Nama Allah yang maha melimpahkan kasih sayang kepada seluruh makhluknya dan kasih sayang kepada hambanya yang beriman
لَوْاَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَاَيْتَهُ
Kalau sekiranya kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung
خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللهِ
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah
وِتِلْكَ اْلاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
هُوَاللهُ الَّذِيْ لاَاِلَهَ اِلاَّ هُوَعَالِمُ اْلغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
Dialah Allah Yang Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata
هُوَالرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ
Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
هُوَاللهُ الَّذِيْ لآ اِلَهَ اِلاَّ هُوَاْلمَلِكُ اْلقُدُّوْسُ السَّلاَمُ اْلمُؤْمِنُ اْلمُهَيْمِنُ اْلعَزِيْزُاْمجَبَارُ اْلمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّايُشْرِ كُوْنَ
Dialah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
هُوَاللهُ اْمخَالِقُ اْلبَارِئُ اْلمُصَوِّرُلَهُ اْلاَسْمَاءُ اْمحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَافِى السَّمَوَاتِ وِاْلاَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُاْمحَكِيْمِ
Dialah Allah Yang Maha Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa, Yang mempunyai Nama – Nama yang paling baik, Bertasbih kepada –Nya apa yang ada di langit dan di bumi, Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
اُعِيْذُ نَفْسِيْ بِاللهِ تَعَا لَى مِنْ كُلِّ مَايَسْمَعُ بِاُذُنَيْنِ
Aku memperlindungkan diriku dengan Allah ta’ala, Dari semua yang mendengar dengan dua telinga (yaitu manusia, jin dls)
وَيُبْصِرُبِعَيْنَيْنِ وَيَمْشِيْ بِرِجْلَيْنِ وَيَبْطِشُ بِيَدَيْنِ وَيَتَكَّمُ بِشَفَتَيْنِ
Dan melihat dengan kedua mata, dan berjalan dengan dua kaki dan yang membela diri dan menyerang dengan kedua tangan, dan berbicara dengan dua bibirnya
حَصَّنْتُ نَفْسِيْ بِاللهِ الْخَالِقِ اْلاَ كْبَرِ
Aku memperlindungkan diriku dengan Allah Yang Maha pencipta, Yang Maha agung
مِنْ شَرِّمَااَخَافُ وَاَحْذَرُ . مِنَ الجِنِّ وَاْلاِنْسِ . وَاَنْ يَحْضُرُوْنِ
Dari semua keburukan - keburukan yang aku risaukan dan aku takutkan, Dari kaum jin dan kaum manusia, Dan dari kedatangan jin dan manusia musuh - musuh kami.
عَزَّجَارُهُ وَجَلَّ ثَنَاؤُهُو
Dialah Allah selalu membela hamba - hambanya yang dekat kepada – Nya,
Dan Allah itu Maha memuliakan orang - orang yang memuji –Nya
وَتَقَدَّ سَتْ اَسْمَاؤُ هُ وَ
Dan Maha Agung dan suci nama - nama Allah
لاَاِلَهَ غَيْرُهُ اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَجْعَلُكَ فِى نُحُوْرِاَعْدَاِئِي
Tiada Tuhan Selain –Nya, Wahai Allah aku jadikan Kau mencengkram semua leher musuh - musuhku
وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ وَتَحَيُّلِهِمْ وَمَكْرِهِمْ وَمَكَا ئِدِهِمْ
Dan aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan mereka,
Dan dari semua fitnah - fitnah mereka, dan dari tipu daya mereka,
Dan apa yang mereka rencanakan untuk mencelakakanku.
اَطْفِئْ نَارَمَنْ اَرَادَ.بِي عَدَاوَةً مِنَ الْجِنِّ وَاْلاِنْسِ
Padamkan api kemarahan mereka yang memusuhi aku dari kaum jin dan manusia
يَاحَافِظُ يَاحَفِيْظُ
Wahai yang Maha Menjaga, wahai yang Maha menguasai segala penjagaan
يَاكَافِى يَامُحِيْطُ
Wahai yang Maha mencukupi, wahai yang maha melindungi
سُبْحَانَكَ يَارَبِّ
Maha Suci Engkau wahai Rabb, Yang Memiliki alam semesta
مَااَعْظَمَ شَاْنَكَ وَاَعَزَّسُلْطَانَكَ
Betapa Agung Penciptaan –Mu dan betapa Dasyatnya Kerajaan –Mu
تَحَصَّنْتُ بِاللهِ وَبِأْسْمَاءِ اللهِ وَبِاَيَاتِ اللهِ وَمَلاَ ئِكَةِ اللهِ وَاَنْبِيَاءِ اللهِ وَرُسُلِ اللهِ وَالصَّالِحِيْنَ مِنْ عِبَ دِاللهِ
Aku menjadikan Allah sebagai bentengku, dengan nama - nama Allah sebagai bentengku, dengan ayat - ayat Allah sebagai bentengku dan malaikat - malaikat Allah sebagai bentengku, dan nabi - nabi Allah sebagai bentengku, dan Rasul - rasul Allah sebagai bentengku, dan sholihin sebagai bentengku
حَصَّنْتُ نَفْسِيْ بِ لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّم
Aku membentengi diriku dengan Laaillahaillahu muhammadarrasulullah saw,
اَللَّهُمَّ اُحْرُسْنِيْ بِعَيْنِكَ الَّتِىْ لاَتَنَامُ
Wahai Allah jagalah diriku dengan penglihatan -Mu yang tidak pernah tertidur
وَاكْنُفْنِيْ بِكَنَفِكَ الَّذِ يْ لاَيُرَامُ
Dan lindungilah aku dengan perlindungan -Mu yang tiada pernah terfikirkan kehebatan dan kesempurnaannya
وَارْحَمْنِيْ بِقُدْرَتِكَ عَلَيَّ فَلاَ اَهْلِكُ وَاَنْتَ ثِقَتِيْ وَرَجَائِيْ
Dan sayangilah aku dengan ketentuan - ketentuan –Mu atasku hingga tiadalah aku celaka selama aku berharap kepada -Mu dan berpegang teguh kepada –Mu
يَاغِيَاثَ اْلمُسْتَغِيْثِيْنَ ( ثلاثا
Wahai yang Maha mendengar semua yang memohon pertolongan 3x
يَادَرَكَ الْهَا لِكِيْنَ ( ثلاثا
Wahai Yang Maha Menjawab semua orang - orang dalam kesulitan 3x
اِكْفِنِيْ شَرَّكُلِّ طَارِقٍ يَطْرُقُ بِلَيْلٍ اَوْنَهَارٍ
cukupkanlah segala kejahatan semua orang - orang yang akan datang menuju kepadaku diwaktu siang ataupun malam
اِلاَّطَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ
Terkecuali mereka yang datang dengan kebaikan
اِنَّكَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Sungguh Engkau berkuasa atas segala sesuatu
بِسْمِ اللهِ اَرْ قِيْ نَفْسِيْ مِنْ كُلِّ مَا يُؤْذِيْ وَ مِنْ كُلِّ حَاسِدٍ
Dengan nama Allah aku menjadikannya sebagai pelindung diriku dari semua yang menggangguku dan dari semua yang hasad dan iri kepadaku
اللهُ شِفَا ئِيْ
Allah yang menyembuhkan aku dari segala apa yang mereka perbuat
بِسْمِ اللهِ رُقِيْتُ
Dengan nama Allah, aku menjadikannya azzimat pelindung
اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ . اَذْهِبِ الْبَأسَ اِشْفِ اَنْتَ الشَّافِى وَعَافِ اَنْتَ اْلمُعَافِيْ , لاَشِفَاءَاِلاَّشِفَاؤُكَ , شِفَاءًلاَيُغَادِرُ سَقَمًا وَلاَاَلَمًا
wahai Allah singkirkanlah segala musibah dan berilah kesembuhan dan engkaulah yang Maha memberi kesembuhan dan berilah afiah dan Engkaulah yang memiliki afiah dan tiada kesembuhan kecuali kesembuhan yang datang dari -Mu, kesembuhan yang tidak membawa penyakit lagi sesudahnya dan tidak membawa kepedihan sesudahnya
يَاكَافِي يَاوَافِي يَاحَمِيْدُ يَامَجِيْدُ
اِرْفَعْ عَنِّيْ كُلَّ تَعَبٍ شَدِ يْدٍ
Singkirkan dariku segala kelelahan yang dasyat
وَاكْفِنِيْ مِنَ الْحَدِّ وَالْحَدِ يْدِ وَالْمَرَضِ الشَّدِيْدٍ , وَاْلجَيْشِ الْعَدِ يْدِ
Jagalah aku dari pada serangan - serangan besi dan pedang dan penyakit yang dasyat, dan pasukan yang banyak
وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًامِنْ نُوْرِ كَ وَعِزًّامِنْ عِزِّكَ وَنَصْرًامِنْ نَصْرِكَ
Jadikan aku cahaya dari cahaya -Mu, dan pertolongan dari pertolongan -Mu , dan perlindungan dari perlindungan -Mu
وَبَهَاءً مِنْ بَهَاءِكَ
Dan keagungan kewibawaan dari kewibawaan –Mu
وَعَطَاءً مِنْ عَطَاءِكَ وَحِرَاسَةً مِنْ حِرَاسَتِكَ
Dan pemberian dari pemberian -Mu, dan penjagaan dari penjagaan –Mu
وَتَأْ يِيْدِا مِنْ تَأْ يِيْدِكَ . يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Dan bimbingan dari bimbingan -Mu, Wahai Yang Maha agung keagungan –Nya dan Mulia ,
وَالْمَوَا هِبِ الْعِظَامِ
Yang Maha memiliki limpahan - limpahan anugrah yang besar
اَسْاَ لُكَ اَنْ تَكْفِيَنِي مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ شَرٍّ
Agar Kau jauhkan aku dari segala yang jahat
اِنَّكَ اَنْتَ اللهُ الْخَا لِقُ اْلاَكْبَرُ
Sungguh Engkaulah yang Maha menciptakan dan Maha besar
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ وَ
Salam dan shalawat tercurahkan pada Sayyidina Muhammad saw, dan keluarganya, sahabatnya salam dengan sebaik - baiknya salam, Shalawat dan salam yang membawa keberkahan, kemuliaan dan membawa keluhuran
الْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ اْلعَا لَمِيْنَ ظَاهِرًا وَبَا طِنًا وَعَلَى كُلِّ حَالٍ
Segala puji bagi Allah Rabbul’alamin, dhohir dan bathin atas segala kejadian.
Labels:
Dzikir dan Doa,
Hizib
Subscribe to:
Posts (Atom)