Tuesday, January 13, 2009

INTERMEZZO BERSAMA MASTER SUFI MAWLANA SYEIKH NAZIM ADIL


Mawlana Syaikh Nazim Adil al HaqqaniMursyid 7 Tariqah Sufi : Naqshbandi, Qodiri, Rifai, Mevlevi, Syadzili, Tijani, Chisty

- Stress -Seorang businessman yang super sibuk bertanya pada syekh apa yang harus dilakukannya sehubungan dengan rutinitasnya yang tak pernah berhenti dan menimbulkan stress. "Berhenti saja." Jawab Mawlana

- Khalwat - Saat itu syekh Nazim bercerita tentang khalwat. Terjadi kesunyian beberapa saat…seorang murid mencoba memecah kesunyian itu dengan pertanyaan : " Oh! sheikh, apa yang anda lakukan saat ber khalwat?"Mawlana kemudian menatap murid itu dengan tersenyum sambil mengatakan : " Menari!"

- Pendidikan - Seorang pangeran yang mewakili sekelompok murid mengatakan pada Mawlana bahwa mereka berniat melanjutkan pendidikan. Mawlana menjawab dengan berteriak, " Buat apa ?! "
- Oh! Sheikh I Love You - Sebagai tanda cintanya, seorang murid memberi Mawlana sejumlah besar uang dari kantongnya. Oleh Mawlana uang itu diterima dengan senang hati. "Kamu masih butuh uang?" tanya Mawlana. "Oh Masih ya guru. " Jawab murid itu. "Aku terima hadiahmu. Sekarang …aku berikan uang ini padamu." Kata Mawlana dengan tersenyum.

- Bayi - "Oh! sheikh doakan agar aku punya seorang bayi," tanya seorang pria. "Kamu sudah menikah ? " tanya Mawlana. "Belum," Jawab pria itu.Mawlanapun tersenyum ... - Ragu-ragu
- Dialog antara seorang pria dengan Mawlana : "Ya! sheikh, dapatkah kita menggunakan parfum yang mengandung alkohol ?" "Itu alkohol atau parfum?" "Parfum" "Ya, gunakan saja""Tapi sheikh, ada alkoholnya!""Itu alkohol atau parfum?""Parfum""Pakai saja""Tapi sheikh, itu ada alkoholnya!""Berarti kamu ragu-ragu ... "

- Protokol - Suatu ketika Mawlana memberi sebuah suhbah, salah satu pendengarnya adalah seorang politikus yang amat berpengaruh. Politisi itu selalu melirik jam tangannya. "Apakah yang mulia sedang terburu-buruuntuk pergi ke acara lain ? " "Oh! tidak sheikh", jawab politikus itu sambil meminta maaf. Ketika acara telah usai, politikus itu terus menengok limousine-nya. Mawlana bertanya kembali," Apakah limo anda mau pergi sekarang ?" "Oh! tidak sheikh, cuma sopir saya sudah menyalakan mobil," "Anda kan seorang Menteri, mobil dan sopirtidak mungkin pergi meninggalkan anda," kata Mawlana.

- Merokok - Ketika seorang sultan bertanya pada Mawlana, " Oh! sheikh Nazim, apakah anda merokok ?" "Menolong setan?!" Mawlana bertanya kembali pada sultan.

- Kematian - Seorang pria menelpon Mawlana dengan nada putus asa," Oh! sheikh, apa yang harus kulakukan..apa yang mesti kulakukan ? ayahku baru saja meninggal dunia." "Kubur dia," jawab Mawlana kalem.

Sumber : Mevlanasufi.blogspot.com

No comments: