Pages

Tuesday, January 11, 2011

Sufi Road : Tanda Kiamat : Orang-orang Barat Masuk Islam


Berikut adalah cuplikan dari buku The Approach of Armageddon atau Kiamat mendekat (serambi) tulisan Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani (q) mengenai banyaknya orang Barat yang masuk Islam belakangan ini. Semoga ini menjadi perhatian bagi kita akan makin dekatnya hari akhir..

Orang-orang Barat Masuk Islam

Nabi saw. memberi sebuah isyarat dalam hadis berikut bahwa pada akhir zaman orang-orang Barat (al-maghrib) akan masuk Islam dalam jumlah besar.

Al-Mustawrid al-Qurasyî berkata kepada ‘Amr ibn al-‘Âsh (ketika al-Qurasyî mengunjungi kediamannya), “Saya pernah mendengar Nabi saw. bersabda, ‘(Ketika) datang akhir zaman, orang-orang Romawi akan menjadi mayoritas.’” Ketika ‘Amr ibn al-‘Âsh mendengarnya, ia kaget dan berkata, “Cermati ucapanmu!” Al-Mustawrid al-Quraysî berkata, “Aku mengatakan apa yang aku dengar dari Rasulullah.” ‘Amr ibn al-‘Âsh berkata, “Jika apa yang kamu katakan benar, maka itu bisa dipercaya karena mereka memiliki empat keutamaan. Mereka orang yang paling tenang dan sabar dalam menghadapi percekcokan. Mereka cepat pulih setelah mengalami musibah. Mereka kembali menyerang setelah dipukul mundur. Mereka bersikap baik kepada orang miskin, anak yatim, dan orang lemah. Keutamaan kelima dalam diri mereka adalah bahwa mereka tidak mendukung penindasan penguasa tiran.” (Shahîh Muslim, “Kitab al-Fitan,” hadis ke-2898, dan disebutkan oleh murid al-Albânî, Mushthafâ Syalabî dalam Shahîh ‘Asyrât al-Sâ‘ah, h. 179.)

Hadis ini sangat menarik sehingga banyak ulama klasik yang berusaha menafsirkannya karena, hingga belakangan ini, hadis ini belum bisa dipahami dengan baik. Orang-orang Islam tidak terlalu memerhatikan hadis ini meskipun ia terdokumentasikan dengan baik dan bahkan diterima oleh penulis “salafi” belakangan, Nâshir al-Dîn al-Albânî, yang banyak menolak hadis. Al-Albânî mencoba mengurangi hadis sebanyak mungkin, namun ketika ia sedang “membenahi” kitab-kitab hadis sahih untuk membersihkannya dari hadis-hadis yang ia anggap palsu, ia tidak bisa menolak kesahihan hadis ini. Ketika hadis ini bisa bertahan, sementara hadis-hadis sahih lainnya ditolak oleh al-Albânî, menunjukkan bahwa hadis ini sangat kuat dan kesahihannya tidak dipertanyakan lagi. Meskipun terdapat kenyataan bahwa hadis ini diterima oleh semua ulama dan disebutkan dalam Shahîh Muslim, orang-orang Islam mudah sekali melupakannya. Karena nilai penting hadis ini tidak dipahami, kaum muslim pada masa lalu tidak menyadari betapa hadis itu membuktikan dengan gamblang keagungan Nabi saw. Kini, makna hadis itu sudah semakin jelas. Sebelum memasuki pembahasan hadis itu, perlu saya tegaskan bahwa pemaparan ini hanyalah penjelasan atas hadis Nabi tanpa maksud mendukung atau mengkritik rezim politik mana pun.

Al-Qurasyî mengatakan kepada ‘Amr ibn al-‘Âsh bahwa Nabi saw. bersabda, “Orang-orang Rûm akan menjadi kelompok mayoritas.” Pada masa lalu, orang-orang nonmuslim biasa disebut dengan ‘Ajam (untuk orang Persia) atau Rûm (untuk orang Romawi). Semua orang yang berasal dari Eropa atau daerah di luar kawasan Semenanjung Arab akan disebut sebagai orang Rûm. Pada kenyataannya, istilah Rûm memiliki dua makna. Salah satunya adalah orang-orang ahlulkitab, dan dalam kasus khusus ini adalah orang-orang Eropa Timur. Makna kedua adalah, yaitu makna yang dimaksudkan hadis tersebut, mereka yang berasal dari Konstantinopel (sekarang Istanbul), orang-orang Eropa, dan peradaban Barat secara umum. Nabi saw. berbicara tentang orang-orang Rûm yang akan menjadi kelompok terbesar di akhir zaman. Kini, ada sekitar 1,2 milyar umat Islam, tetapi jumlah seluruh ahlulkitab lebih besar dari itu. Nabi saw. berkata bahwa jumlah orang-orang Rûm akan bertambah besar menjelang datangnya Hari Kiamat. Pernyataan tersebut sangat menyentuh orang-orang Islam, karena hadis tersebut menunjukkan bahwa kiamat sudah semakin dekat.

Nabi saw. juga mengatakan bahwa Islam akan masuk ke setiap rumah di muka bumi. Sehingga, ketika al-Mustawrid al-Qurasyî meriwayatkan hadis bahwa orang-orang Rûm akan menjadi kelompok mayoritas kepada ‘Amr ibn al-‘Âsh, ia sangat kaget dan berkata, “Apa katamu? Hati-hati dengan ucapanmu! Ini bertolak belakang dengan hadis Nabi bahwa Islam akan memasuki setiap rumah.” Al-Qurasyî menjawab, “Aku hanya mengatakan apa yang dikatakan Nabi saw.” ‘Amr ibn al-‘Âsh kemudian menyetujuinya dan melukiskan sifat-sifat baik orang-orang Rûm, yang menunjukkan bahwa mereka orang-orang yang mudah menerima Islam. Mereka orang-orang yang paling tenang dan sabar menghadapi perselisihan dan cobaan. Artinya mereka tetap menjaga kondisi mental mereka dan berusaha mencari penyelesaian terhadap persoalan yang sedang mereka hadapi. Mereka dapat memulihkan diri mereka setelah mendapat musibah, dan segera bangkit seperti sedia kala. Mereka berusaha membuat orang di sekeliling mereka menyadari persoalan yang ada agar dapat diselesaikan bersama. Mereka menyerang setelah dipukul mundur. Mereka bersikap baik terhadap orang miskin, anak yatim, dan orang yang lemah, dan mereka mendukung misi-misi kemanusiaan di seluruh dunia. Sifat baik mereka yang kelima adalah bahwa mereka tidak akan menyokong para pemimpin yang menindas rakyatnya, artinya mereka membela hak-hak asasi manusia.

Imam al-Bukhârî berkomentar bahwa hadis tentang orang-orang Rûm yang akan menjadi kelompok mayoritas menunjukkan bahwa “di akhir zaman, orang-orang Rûm akan masuk Islam. Karena sifat-sifat baik mereka hanya ditemukan dalam diri orang-orang beriman.”


Imam al-Bukhârî mendukung kesimpulan tersebut dalam hadis lainnya, “Demi Yang jiwaku ada di tangan-Nya, jika iman itu ada di atas langit, maka orang pertama yang akan mengambilnya adalah orang-orang Romawi dan Persia.”(Shahîh al-Bukhârî, 6:63, dalam penjelasan surah al-Jumu‘ah; Shahîh Muslim, hadis ke-2546)

Artinya, orang-orang nonmuslim akan berlari menggapai Islam, bahkan meskipun ia ada di atas langit. Jadi, Nabi saw. telah memprediksikan 1400 tahun yang lalu bahwa orang-orang Barat akan masuk Islam di akhir zaman, dan fenomena inilah yang sedang kita saksikan sekarang. Di tengah berbagai hambatan yang menghalangi mereka, orang-orang Barat masuk ke dalam Islam berkat kasih sayang Allah. Hal itu tidaklah sulit bagi Allah.
Tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. (Q 28:56)

==> Muhibbun-naqsybandi group

No comments:

Post a Comment