Pages

Friday, July 16, 2010

Zikir Khatm Khwajagan

Dalam Tarekat Naqsybandi Haqqani, latihan spiritual harian dan zikir bersama mingguan yang dikenal sebagai Khatmu'l-Khwajagan (خَتْمُ الخَواجَكانِ) merupakan praktik yang penting yang tidak boleh ditinggalkan oleh murid. Zikir Khatmu'l-Khwajagan dilakukan dengan posisi duduk bersama syekh dalam suatu majelis. Zikir ini dilakukan seminggu sekali, khususnya pada Kamis atau Jumat malam, dua jam sebelum matahari terbenam.Berikut adalah urutan dzikir khatam kwajagan










www.nurmuhammad.com

5 comments:

  1. sesat???? jika anda mengatakan sesat maka anda telah berkata pada para2 wali tujuan kita diturunkan ke bumi untuk mencari kerhodaan allah bukan kemungkaran.. zikir menyebut nama allah tak kira dgn cara mcm mana pun asal mengikut nawaitu... jika baik baik la.. jika buruk buruk la.. allah x pandang apa cuma keakhlassan seseoran itu yang allah mahu....

    ReplyDelete
  2. Saudaraku yang kumuliakan
    Ini beberapa Hadistnya untuk membungkan mereka semua yg mengatakan Majelis Dzikir sesat,

    Dan sabarkanlah dirimu untuk tetap bersama orang – orang yang berdzikir dan berdoa kepada Tuhan mereka di pagi hari dan sore hari, semata – mata hanya menginginkanRidho Allah dan jangan kau palingkan wajahmu dari mer
    eka karena menghendaki keduniawian dan jangan taati orang – orang yang kami buat mereka lupa dari mengingat kami…” (QS. Al Kahfi : 28)

    Berkata Imam Attabari : “Tenangkan dirimu wahai Muhammad bersama sahabat - sahabatmu yang duduk berdzikir dan berdoa kepada Allah di pagi hari dan sore hari, mereka dengan bertasbih, tahmid, tahlil, doa – doa dan amal amal shalih dengan shalat wajib dan lainnya, yang mereka itu hanya menginginkan ridho Allah swt bukan menginginkan keduniawian” (Tafsir Imam Attabari Juz 15 hal 234)

    Tentunya ucapan diatas menyangkal pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud ayat itu adalah orang yang shalat, karena mustahil pula Allah mengatakan pada Nabi sawuntuk sabar duduk dengan orang yang shalat berjamaah, karena shalat adalah fardhu, namun perintah “duduk bersabar” disini tentunya adalah dalam hal – hal yang mungkin dianggap remeh oleh sebagian orang.
    Dari Abdurrahman bin sahl ra, bahwa ayat ini turun sedang Nabi saw sedang di salah satu rumahnya, maka beliau saw keluar dan menemukan sebuah kelompok yang sedang berdzikir kepada Allah swt dari kaum dhuafa, maka beliau saw duduk bersamaberkata seraya berkata : Alhamdulillah, yang telah menjadikan pada ummatku yang aku diperintahkan untuk bersabar dan duduk bersama mereka”, Riwayat Imam Tabrani dan periwayatnya Shahih (Majmu’ Zawaid Juz 7 hal 21)

    Sabda Rasulullah saw : “akan tahu nanti dihari kiamat siapakah ahlulkaram (orang orang mulia)” , maka para sahabat bertanya : siapakah mereka wahai Rasulullah?, Rasul saw menjawab : ”majelis – majelis dzikir di masjid – masjid” (Shahih Ibn Hibban hadits No.816)

    Sabda Rasulullah saw : “sungguh Allah memiliki malaikat yang beredar di muka bumi mengikuti dan menghadiri majelis – majelis dzikir, bila mereka menemukannya maka mereka berkumpul dan berdesakan hingga memenuhi antara hadirin hingga langit dunia, bila majelis selesai maka para malaikat itu berpencar dan kembali ke langit, dan Allah bertanya pada mereka dan Allah Maha Tahu : “darimana kalian?” mereka menjawab : kami datang dari hamba - hambaMu, mereka berdoa padamu, bertasbih pada-Mu, bertahlil pada-Mu, bertahmid pada-Mu, bertakbir pada-Mu, dan meminta kepada-Mu,Maka Allah bertanya : “Apa yang mereka minta?”, Malaikat berkata : mereka meminta
    sorga, Allah berkata : apakah mereka telah melihat sorga-Ku?, Malaikat menjawab :
    tidak, Allah berkata : “Bagaimana bila mereka melihatnya”. Malaikat berkata : mereka meminta perlindungan-Mu, Allah berkata : “mereka meminta perlindungan dari apa?”,
    Malaikat berkata : “dari api neraka”, Allah berkata : “apakah mereka telah melihat neraka-Ku?”, Malaikat menjawab tidak, Allah berkata : Bagaimana kalau mereka melihat neraka-Ku. Malaikat berkata : mereka beristighfar pada-Mu, Allah berkata : “sudah Ku-ampuni mereka, sudah Ku-beri permintaan mereka, dan sudah Ku-lindungi mereka dari apa – apa yang mereka minta perlindungan darinya, malaikat berkata : “wahai Allah,
    diantara mereka ada si fulan hamba pendosa, ia hanya lewat lalu ikut duduk bersama mereka, Allah berkata : baginya pengampunan-Ku, dan mereka (ahlul dzikir) adalah
    kaum yang tidak dihinakan siapa – siapa yang duduk bersama mereka” (Shahih Muslim hadits No.2689),

    Perhatikan ucapan Allah yang diakhir hadits qudsiy diatas : dan mereka (orang - orang yang berdzikir berjamaah) adalah “kaum yang tidak dihinakan siapa - siapa yang duduk bersama mereka”, lalu hadits semakna pada Shahih Bukhari hadits No.6045.
    Sabda Rasul saw : ”barangsiapa yang tidak suka dengan sunnahku maka ia bukan dari golonganku” (Shahih Muslim hadits No.1401, Shahih Bukhari hadits No.4776)

    ReplyDelete
  3. hadis jangan di telan mentah mentah....
    hadis yang ada skrng tidak sampai satu persen dari hadis yang ada pada zaman rasul..
    karena hadis tidak di jaga seperti al quran ..

    karena hadis maknanya sangat dalam tidak bisa di simpulkan oleh orang seperti anda yang tidak bertanggung jawab dan pengecut ( nama anda saja disamarkan - ANONYMOUS ) ..
    kesesatan seseorang hanya allah yang berhak menilai ..
    anda tuhan ? beraninya menyesatkan orang ?
    atau anda wali dajjal yang di tugaskan memecah umat islam..
    anda melupakan sejarah / risalah nabi muhammad..
    dan melupakan hakikat terciptanya anda di muka bumi untuk menebar cinta dan bukan menebar kebencian ..
    jika ingin depat .. berdebatlah dengan kafir nasrani dan yahudi .. jangan debati saudara mu YANG SUDAH MUSLIM..
    jika islam hanya di lihat secara textual betapa sempitnya islam..
    jangan kau beragama dengan nafsu mu..

    semoga anda merenungi nya.. dan jujurlah kepada hati anda..

    ReplyDelete