Pages

Tuesday, January 13, 2009

Haul Syaikh Abubakar bin Salim 1430 H

Jakarta. Pada Hari ahad tanggal 11 Januari 2009 diadakan haul Syaikh Abubakar bin Salim di Cidodol. ini adalah acara rutin yang diperingati dikediaman Habib Muhsin Al Hamid sebagai tuan rumah disetiap tahunnya. Dalam Acara ini dihadiri puluhan ribu jamaah, tidak hanya dari seluruh indonesia tapi juga dari beberapa negara lainnya seperti malaysia, singapura dll.

Seperti biasanya acara houl ini dihadiri oleh tokoh besar di thoriqah alawiyyin yaitu Habib Umar bin muhammad bin hHafidz bin Syeh Abu bakar bin Salim. beliau datang bersama tamu-tamu dari hadramout lainnya.

Acara Houl dimulai sekitar jam 8.00 dengan suasana Panggung utama tempat tamu undangan dan pusat acara haul yang berwarna merah berhiaskan bunga-bunga kuning dihiasi dengan hiasan yang indah. Di pintu utama terdapat umbul-umbul yang bertuliskan "Majlis Rasulullah Saw" (majelisnya habib munzir al musawa)
seluruh jamaah mendapatkan kitab-kitab (kitab wirid harian karya Alhabib Umar bin Hafidz, kitab wirid Kabir + Shoghir dan kitab manaqib Syaikh Abubakar bin Salim) .
Sekitar pukul 8 pagi jama'ah yang sudah hadir dipimpin oleh seorang sayid membacakan wirid-wirid dan tahlil. selanjutnya dibacakan wirdul kabir, dan kemudian maulid Dhiya'ul Lami'. Acara dilanjutkan dengan mendengarkan nasihat dari beberapa habib dari syiria, yang dilanjutkan dengan acara utama yaitu nasihat dari habib umar bin hafidz.
Berikut Nasehat Alhabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syaikh Abubakar bin Salim yang disampaikan dalam rangkaian acara haul Syaikh Abubakar bin Salim di Cidodol - Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ahad 11 Januari 2009, diterjemahkan oleh Alhabib Jindan bin Naufal bin Salim bin Jindan.

Alhabib Umar bin Hafidz mengawali nasehat dengan mengucapkan syukur kepada Allah Swt atas berkumpulnya kita di tempat yang mulia untuk mengenang orang mulia dengan bacaan-bacaan yang mulia. Beliau mengingatkan agar kita yang hadir juga menghadirkan hati kita masing-masing di sini.

Alhabib Umar menceritakan keadaan para shohabat Rosulullah Muhammad Saw jaman dulu yang begitu indah, mereka mendengarkan dan menyimak apa yang diajarkan, apa yang disampaikan, apa yang diteladankan oleh Rosulullah Muhammad Saw kepada mereka.

Para shohabat mendengar, menyimak untuk kemudian dipahami dan diamalkan. Keadaan membuat mereka diridhoi oleh Allah Swt, mereka diridhoi oleh Allah Swt karena ketaatan mereka kepada Rosulullah Muhammad Saw. Barang siapa dikatakan taat kepada Allah Swt jikalau dia mentaati Rosulullah Muhammad Saw, dikatakan mentaati Rosulullah jikalau dia menjalankan sunnah-sunnah beliau Saw.

Apa yang dilakukan para shohabat berlangsung hingga Rosulullah Muhammad Saw wafat. Suatu ketika di saat sayid Abubakar sedang menyampaikan nasehat-nasehat beliau di hadapan banyak orang, ada orang yang begitu mendengarkan dan menyimak apa yang beliau sampaikan, maka sayid Abubakar berkata beginilah keadaan kami pada waktu mendengarkan nasehat Rosulullah Muhammad Saw.

Dengan mendengarkan dan menyimak apa yang disampaikan akan mendatangkan ridho Alah Swt. Lihatlah perang Badr! Pasukan Islam hanya sekitar 300 orang tapi menghadapi musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak di atas mereka. Musuh yang sudah sangat siapa berperang, sedangkan pasukan Islam awal hanya bermaksud mencegat saja, bukan berperang, tapi mereka sanggup mengalahkan pasukan musuh dan mendapat kemenangan yang gemilang. Kemenangan itu mereka dapatkan karena mereka mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw, semua perintah Rosulullah Muhammad Saw mereka lakukan.

Sekarang coba lihat perang Uhud, pasukan Islam siap berperang tapi mereka mengalami banyak kerugian, pasukan banyak yang wafat bahkan Rosulullah Muhammad Saw pun ikut terluka karenanya. Kenapa, bukankah kali ini mereka sudah siap untuk berperang daripada perang Badr? Mereka mengalami banyak kerugian karena pasukan Islam tidak melakukan perintah Rosulullah Muhammad Saw, hanya satu perintah Rosulullah Muhammad Saw tidak mereka lakukan yaitu Rosulullah Muhammad Saw memerintahkan agar pasukan panah jangan turun dari gunung. Tapi pasukan panah Islam melihat pasukan musuh yang terlihat kalah, mereka mengira sudah menang sehingga mereka mengejar musuh ke bawah gunung. Ternyata ini jebakan sehingga pasukan Islam kalah. Lihatlah apa akibat tidak melakukan perintah Rosulullah Muhammad Saw, kita akan mengalami suatu kerugian yang sangat besar! Jangan katakan "Ah, hanya satu dari perintah Rosulullah Muhammad Saw yang tidak aku jalankan!", jangan katakan begitu! Meski satu perintah tidak kita lakukan tapi itu akan mengakibatkan kerugian besar bagi kita.

Instropeksi diri kita sendiri, perbaiki diri kita dulu, baru keluarga dan lingkungan kita! Lihat berapa banyak yang bermasiat kepada Allah Swt? Kalau kita mentaati Allah Swt maka Allah Swt akan menolong kita. Tidak cukup kita hanya berteriak-teriak saja, tapi perbaiki diri kita dulu. Keadaan di Palestine sekarang banyak yang terbunuh, jika niat mereka benar maka mereka mati dalam keadaan syahid. Mati syahid adalah mulia!

Yang perlu dikhawatirkan adalah keadaan orang Islam yang tidak melakukan atau meremehkan syari'at Islam, bukankah di sekitar kita sangat banyak orang Islam yang meremehkan sholat bahkan tidak sholat, sangat banyak orang Islam yang sholat Subuh-nya selalu saja terlambat dengan berbagai macam alasan mereka, sangat banyak orang Islam yang tidak mengeluarkan zakat, tidak melakukan puasa Romadhon dan lain sebagainya. Jika mereka ini mati, maka mereka akan mati dalam keadaan celaka karena tidak melakukan perintah Allah Swt dan Rosulullah Muhammad Saw!

Pertolongan dari Allah Swt itu berkat ketaatan kita kepada Allah Swt, musuh-musuh kita kalah karena mereka tidak taat kepada Allah Swt. Ada tiga hal yang diandalkan oleh musuh-musuh Islam, yaitu :
1. Harta, mereka terbuai dengan harta benda.
2. Teknologi, mereka terbuai dengan teknologi yang mereka punyai.
3. Bangunan, mereka terbuai dengan megahnya bangunan yang mereka bangun.

Mereka terbuai dengan ketiga hal tersebut dan mereka dengan berbagai cara menanamkan ini kepada umat Islam. Waspadalah! Padahal Rosulullah Muhammad Saw sudah mengingatkan kepada mereka agar tidak terbuai dengan hal-hal tersebut, tapi mereka tidak mentaatinya. Karena mereka tidak mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw, maka menjadi tidak bermanfaat apa yang mereka andalkan tersebut.

Ada orang yang dipahamkan oleh Allah Swt untuk mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw, tapi ada orang yang tidak dipahamkan oleh Allah Swt untuk mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw (jadi meski disampaikan tentang perintah-perintah Rosulullah Muhammad Saw, maka mereka tidak akan mentaatinya; sungguh celaka orang yang seperti ini!). Sebagaimana dikatakan oleh Alhabib Umar bin Hafidz bahwa orang yang berdzikir itu berarti mereka diijinkan oleh Allah Swt untuk berdzikir, sedangkan mereka yang tidak mau berdzikir maka mereka ini tidak diijinkan oleh Allah Swt untuk berdzikir. Jadi kita wajib bersyukur seandainya di saat ini kita masih mau untuk berdzikir dan mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw, karena Allah Swt mengijinkan kita untuk mengingat-Nya dan masih mengijinkan kita untuk mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw.

Rosulullah Muhammad Saw setiap malam menangis untuk umat beliau Saw, berdakwah untuk umat beliau Saw dan berkorban banyak untuk umat maka kita wajib mendengarkan dan menyimak apa yang beliau Saw sampaikan. Apa yang terjadi sekarang ini kembali kepada kita, maknanya adalah kapan kita kembali ke Allah Swt? Kapan kita kembali jalannya Allah Swt yang diajarkan oleh Rosulullah Muhammad Saw?

Taatlah kepada Alah Swt dan kepada Rosulullah Muhammad Saw agar Allah Swt menolong kita sebagaimana yang sudah terjadi di perang Badr.

No comments:

Post a Comment